Senin, 21 November 2011

FOTO LATIHAN PRAMUKA

KA ARI

FOTO KEGIAATAN LT II



REGU MELATI MTs N PURWOKERTO

REGU RAJAWALI MTs N PURWOKERTO

PROSESI PELANTIKAN DEWAN PENGGALANG

RANGKAIAN PROSESI PELANTIKAN DEWAN PENGGALANG
GUDEP 02.620-02.621 MTsN MODEL PURWOKERTO
MASA BAKTI 2009-2010


1. Pratama membawa anggota pramuka yang akan dilantik ke hadapan Pembina Upacara
2. Tanya Jawab Pembina Upacara dengan anggota pramuka yang akan dilantik
3. Calon yang akan dilantik berdoa dipimpin oleh Pembina Upacara
4. Sang Merah Putih dibawa oleh petugas ke sebelah kanan depan dara Pembina Upacara. Pada waktu Sang Merah Putih memasuki tempat upacara, anggota pramuka yang akan dilantik menghormat dipimpin oleh Pratama
5. Dengan secara suka rela calon mengucapkan janji Tri Satya, dipimpin oleh Pembina Upacara, tangan kanan memegang merah putih ditempelkan ke dada sebelah kiri tepat dengan jantungnya.
6. Pelantikan seleseai, Pratama membawa kembali anggota Pramuka yang telah dilantik ke tempat semula

PIDATO ULANGTAHUN GERAKAN PRAMUKA KE 50

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Salam Pramuka
Saudaraku sebangsa dan setanah air yang saya hormati, puji Syukur kehadirat Allah SWT Tuhan yang maha Esa, yang selalu memberikan nikmat dan keberkahanya bagi kita semua, sehingga kita bisa menikmati hidup di bumi Indonesia dengan penuh aman dan sentosa.
Saudaraku yang kami mulaiakan, Usia Pramuka yang mencapai setengah abad harus menjadi momentum untuk meningkatkan peran dan aktivitas Pramuka.
Sejarah mencatat dengan tinta emas peran penting dan strategis Gerakan Pramuka dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sejak zaman kolonial hingga saat ini. “Pada masa-masa awal kebangkitan nasional, di era pergerakan nasional tahun 1920-an, para anggota Pramuka atau kepanduan ketika itu ikut serta dalam membangkitkan semangat kebangsaan dan berperan aktif dalam menggalang semangat persatuan.
Pramuka juga mengisi kemerdekaan dengan berbagai aktivitas pembangunan dan mengambil peran besar sebagai wadah pendidikan karakter, untuk menyemai tunas-tunas muda menjadi pemimpin bangsa masa depan. “Gerakan Pramuka selalu relevan dengan perkembangan zaman. Gerakan Pramuka, dengan banyak aktivitas positif di dalamnya, memiliki peran konstruktif dalam mencetak generasi muda yang berkarakter kuat,”.
Karakter pemuda dan pemudi bangsa Indonesia menjadi penting karena bangsa dan negara yang kuat dilandasi oleh karakter yang kuat. “Bangsa kita dapat tegak berdiri karena karakter pejuang yang rela mengorbankan jiwa dan raganya bagi tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bangsa kita tidak pernah mengenal kata menyerah, apakah itu melawan penjajahan, melawan ketidakadilan, melawan kemiskinan, serta menghadapi berbagai bencana alam dan tantangan-tantangan krisis
Meskipun selalu ada tantangan dan ujian sejarah, bangsa Indonesia tetap rukun dan bersatu karena memiliki karakter dan jati diri bangsa yang berdasarkan Pancasila. “Ingat, sesungguhnya kita adalah bangsa yang berbudi luhur, bangsa yang ramah dan toleran. Bangsa yang selalu guyub dan bergotong royong, penuh tenggang rasa, dan tepo saliro dalam hubungan kekerabatan yang tinggi. Itulah karakter bangsa kita yang luhur. Karakter yang harus terus kita gelorakan.
Di momentum ulang tahun emas gerakan pramuka ini marilah kita tingkatkan pengamalan Dasadarma Pramuka, mari kita wujudkan generasi muda yang berkarakter, cinta tanah air dan mau berjuang dengan penuh kesungguhan untuk mempertahankan dan mengisi kemerdekaan. Selamat ulang tahun emas gerakan pramuka “ semoga semakin maju dan jaya demi Indonesa tercinta” Satyaku kudarmakan Darmaku kubaktikan.
Salam Pramuka
Assalamu’alaikum Wr.Wb.

MATERI TEKPRAM

Peta Panorama
Published March 1, 2011 Tekpram Leave a Comment

Tujuan dari pembuatan peta panorama ini adalah untuk menggambarkan keadaan suatu daerah dengan range atau sudut pandang tertentu.
Peralatan yang perlu dipersiapkan dalam pembuatan peta panorama ini adalah :
1. Pensil Teknik 2B
2. Penggaris panjang
3. Kertas buffalo
4. Kompas bidik
5. Meja kerja

Yang harus diperhatikan dalam pembuatan peta panorama ini adalah :
1. Arah Pandang atau Sudut Pandang
Batas sudut pandang yang diberikan dalam pembuatan peta panorama dapat berupa satu sudut atau dua sudut sebagai arah untuk penggambaran panorama atau pemandangannya. Untuk dua sudut pandang tidak akan menjadi masalah yang berarti karena kita tinggal membidik sudut yang telah ditetapkan tersebut untuk batas penggambaran panorama. Untuk satu sudut pandang maka untuk menentukan batas sudut pandang yang akan kita gunakan untuk menggambar panorama kita harus menambahkan sudut tersebut dengan 30 untuk daerah kanan dan mengurangi sudut tersebut dengan 30 untuk daerah kiri. Kemudian baru menggambar peta panoramanya.
2. Penggambaran Batas Daerah
Setelah diketahui batas daerah yang akan digambar, maka langkah selanjutnya adalah membuat sket batas daerah satu dengan daerah lainnya, antara satu perbukitan dengan perbukitan atau perumahan dan lain sebagainya. Untuk penggambaran sket ini dibuat setipis mungkin karena hanya untuk pembatas dalam pembatas dalam penafsiran nanti.

3. Pembuatan Arsiran
Untuk pembuatan arsiran ini merupakan tahapan penting dalam membuat peta panorama. Yang perlu diperhatikan adalah untuk daerah yang dekat dengan pandangan kita maka arsirannya dibuat berdekatan sekali, demikian seterusnya sampai pada daerah terjauh atau lapis paling atas dibuat renggang. Arsiran horisontal dipergunakan untuk daerah lautan, arsiran tegak atau vertikal untuk gunung, sedangkan untuk daerah yang landai (seperti perumahan, pepohonan) maka arsirannya dibuat agak miring (mendekati horisontal), untuk daerah yang agak curam (seperti perbukitan atau jurang terjal) maka arsiran dibuat miring mendekati tegak.
4.Pembuatan Arah Utara
Arah utara ini diperlukan untuk mengetahui posisi menggambar kita dan juga sekaligus sebagai koreksi apakah arah yang digambar itu sudah benar. Biasanya arah utara dibuat pada posisi pojok kiri atas dengan gambar anak panah dan arahnya disesuaikan dengan arah kompas
5.Penulisan Sudut Batas dan Keterangan Batas
Untuk sudut pandang sebelah kiri dan kanan hendaknya dicantumkan sekaligus dengan keterangan gambar yang sesuai dengan keadaan kemudian jangan lupa untuk memberikan penomeran pada masing-masing daerah sehingga mempermudah untuk pemberian keterangan nantinya.
Untuk lebih jelasnya kita lihat contoh berikut ini.

Penulis : Kakak Drs. Ringsung Suratno, M.Pd


Peta Lapangan

Tujuannya untuk menggambarkan keadaan atau kondisi suatu lapangan dan daerah sekitarnya dalam skala yang lebih kecil.
Peralatan yang perlu dipersiapkan dalam pembuatan peta lapangan ini adalah :
1. Pensil Teknik 2B
2. Penggaris panjang
3. Busur derajat
4. Kertas buffalo
5. Kompas bidik
6. Meja kerja


Hal - hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan peta lapangan.
1. Penentuan Skala
Hal ini berkaitan erat dengan luas lapangan yang akan digambar dan kertas gambar yang akan dipergunakan sehingga apa yang ada di lapangan dan daerah sekitarnya yang dekat dengan lapangan tersebut dapat tergambar semuanya.
2. Penentuan Batas dan Sudut Batas Lapangan
Setelah diketahui batas lapangannya maka batas-batas tersebut dibidik dari tengah lapangan dengan kompas bidik untuk diketahui berapa sudut batas lapangan tersebut. Penggambaran peta lapangan harus menghadap ke utara.
3. Pengukuran Jarak dari Pusat ke Sudut Batas Lapangan
Pengukuran ini dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu agar diketahui dengan pasti jarak antara pusat dengan sudut lapangan dan juga jarak antara sudut yang satu dengan sudut yang lainnya.
4. Penggambaran lapangan
Pengerjaan terakhir adalah menggambarkan sket yang telah didapat dari pengukuran-pengukuran tadi ke dalam kertas gambar. Untuk mempermudah pemberian keterangan diberi penomeran pada tiap sudut dan keterangan lainnya.

Untuk lebih jelasnya dapat diperhatikan gambar peta lapangan berikut :

Penulis : Kakak Drs. Ringsung Suratno, M.Pd


MORSE
Morse sebenarnya nama orang Amerika yang menemukan sebuah cara agar setiap manusia dapat saling berhubungan. Cara tersebut ditemukannya pada tahun 1837 tetapi baru dapat diterima untuk dipergunakan di seluruh dunia tahun 1851 dalam Konferensi Internasional.
Semboyan morse dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain :
1. Suara, yaitu dengan menggunakan peluit
2. Sinar yaitu dengan menggunakan senter
3. Tulisan yaitu dengan menggunakan titik (.) dan setrip (-)
4. Bendera yaitu dengan bendera morse.
Berikut ini adalah kode morse yang telah disepakati bersama.














Peta Pita
Tujuan pembuatan peta pita ini adalah untuk menggambarkan keadaan perjalanan yang telah dilakukan dari suatu tempat ke tempat lainnya.
Peralatan yang dipersiapkan dalam pembuatan peta pita ini adalah :
1. Pensil Teknik 2B
2. Penggaris panjang
3. Kertas pita peta
4. Kompas bidik
5. Meja kerja
Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan peta pita :
1. Penentuan Skala
Hal ini erat kaitannya dengan jarak yang akan ditempuh selama melakukan perjalanan dengan kertas yang ada.
2. Pembuatan Keterangan
Keterangan yang dimaksud adalah apa-apa yang dilihat selama melakukan perjalanan baik yang ada disebelah kiri maupun yang ada di sebelah kanan, yang perlu diperhatikan adalah tanda-tanda berupa bangunan-bangunan penting atau suatu daerah yang mencolok dan merupakan sesuatu yang mudah dilihat dan diperhatikan. Keterangan dituliskan dalam bentuk gambar peta dan tulisan.
3. Penulisan Arah Utara, Jarak, dan Waktu
Arah utara digambarkan sesuai dengan arah utara kompas. Jarak dituliskan berdasarkan ukuran yang ada dengan skala yang sudah ditentukan. Untuk waktu bisa dilihat dengan jam sesuai saat berangkat dan tiba di setiap belokan.



Untuk pembuatan peta pita, setiap pergantian arah perjalanan maka harus kita gambarkan, demikian seterusnya sampai daerah yang kita tuju. Gambar keterangan peta dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Untuk lebih jelasnya bisa diperhatikan contoh berikut








berikut keterangan gambar pada Pita Pirta :
Kegiatan kepramukaan merupakan hal yang penting bagi pembentukan kepribadian siswa, karena dalam kegiatan pramuka banyak hal yang bisa dipelajari, diantaranya adalah norma-norma yang berkaitan dengan pola dan tingkah laku serta sikap sebagai manusia yang baik, berbudi dan memiliki tatakrama dalam pergaulan.
Dalam kegiatan pramuka juga diajarkan bagaimana caranya agar manusia menjadi mandiri dan bertanggungjawab, bisa bermanfaat bagi orang lain dan dapat beradaptasi dengan lingkungan alam serta masyarakat. Salah satu metode pembelajaran yang dilaksanakan dalam pramuka adalah belajar di alam terbuka.
Pembelajaran dialam terbuka salah satunya adalah dengan berkemah.
Berkemah adalah kegiatan yang menarik, menyenangkan namun banyak mengandung nilai pendidikan diantaranya adalah : melatih kemandirian, melatih kerjasama, menanamkan rasa tanggung jawab menumbuhkan solidaritas terhadap sesama, melatih pengetahuan dan ketrampilan kepramukaan serta masih banyak lagi manfaat lainya.
Dengan landasan itulah kami selaku Pembina pramuka bermaksud untuk mengadakan kegiatan perkemahan sabtu malam minggu (Persami). Mudah-mudahan kegiatan ini akan bermanfaat bagi kemajuan pramuka MTs N Model Purwokerto dalam pembentukan sikap dan karakter amin.
Pramuka merupakan wadah untuk mendidik generasi muda agar memiliki jiwa kepemimpinan, sosial kemasyarakatan, patuh dan taat beribadah, cinta terhadap alam dan berbagai kepekaan sosial dan budaya lainya. Pramuka sangat penting bagi pembentukan watak dan karakter generasi muda bangsa Indonesia. Diharapkan dengan kegiatan kepramukaan generasi muda mampu bangkit dan bersatu padu untuk membangun Bangsa.
Di Gudep MTs N Model Purwokerto, para anggota pramuka didik untuk menjadi manusia yang santun, disiplin, bertanggung jawab serta beriman. Berbagai upaya dilaksanakan untuk mewujudkan hal tersebut, diantaranya adalah dengan mengikuti berbagai ajang perlombaan baik yang tingkat ranting maupun cabang. Dengan mengikuti aneka perlombaan diharapkan para anggota pramuka mampu menempa dirinya untuk memiliki pengetahuan dan ketrampilan sesuai apa yang dilombakan. Dari berbagai ajang perlombaan Pramuka MTs N Model Purwokerto sering meraih prestasi yang cukup membanggakan, diantaranya pernah menjadi Juara I Putra Lomba BPCR Tingkat Kwarcab Banyumas tahun 2008, Juara II Putri Lomba BPCR Tingkat Kwarcab Banyumas tahun 2008, Juara harapan I Putri Lomba BPCR Tingkat Kwarcab Banyumas tahun 2010, Juara III Putra Lomba LT II Tingkat Kwaran Purwokerto Timur Tahun 2010, Juara I Putra Lomba LT II Tingkat Purwokerto Timur tahun 2011, Juara III Putri Lomba LT II Tingkat Kwaran Purwokerto Timur Tahun 2011, dan masih banyak lagi yang belum disebutkan. Diharapkan dengan prestasi yang telah diraih dapat menjadi motivasi untuk lebih maju dan lebih berkualitas. Amin.

Sabtu, 19 November 2011