Sabtu, 17 September 2016

SEJARAH BENDERA MERAH PUTIH


Setiap Negara mempunyai bendera kebangsaan. Bendera itu bukanlah semata-mata merupakan benda untuk keindahan belaka, tetapi merupakan penjelmaan cita-cita tinggi yang terkandung dalam jiwa bangsa dari Negara itu.
Seorang warganegara yang setia adalah seseorang yang sanggup mempertahankan bendera negaranya sampai titik darah penghabisan.
Dalam undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia ialah Sang Merah Putih.
Sang Merah Putih sebagai Bendera Negara Republik Indonesia merupakan lambang kemerdekaan, kedaulatan dan kehormatan bangsa Indonesia dan Negara Republik Indonesia. Hanya suatu bangsa yang merdeka dan berdaulat dalam suatu Negara yang memiliki bendera kebangsaan.
Sejak bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia telah bertekad untuk mempertahankan Sang Merah Putihsebagai bendera kebangsaan yang abadi dan tetap berkibar di bumi Indonesia. Tekad bangsa Indonesia itu terbukti dalam perang colonial melawan penjajah Belanda, menumpas pemberontakan PKI Muso, menumpas Darul Islam dan Tentara Islam Indonesia pimpinan Kartosuwiryo, menumpas PRRI-PERMESTA, menumpas G 30 S PKI yang kesemuanya menghendaki lenyapnya bendera kebangsaan Sang Merah Putih dari bumi Indonesia. Beribu-ribu pahlawan bangsa Indonesia gugur dalam mempertahankan Sang Merah Putih. Karena pengorbanan yang tulus ikhlas para pahlawan itulah Sang Merah Putih tetap berkibar di bumi Indonesia.
a. Gerakan Pramuka mempunyai tugas pokok untuk menjadikan setiap Pramuka Indonesia sebagai patriot bangsa yang sanggup dan berani mempertahankan Sang Merah Putih sampai titik darahnya yang penghabisan.
b. Oleh karena itlah setiap Pramuka Indonesia haruslah ditanamkan dan ditumbuhkan rasa cinta dan rasa hormat terhadap bendera kebangsaan Indonesia Sang Merah Putih.
Untuk itu, maka setiap Pramuka Indonesia harus mengenal, mengetahui, memahami dan menghayati bentuk, arti, sejarah dan penggunaan bendera kebangsaan Sang Merah Putih. Setiap Pramuka haruslah memiliki rasa hormat yang tinggi terhadap Sang Merah Putih sebagai lambing kedaulatan dan kemerdekaan Republik Indonesia.
Tugas pembian pramuka antara lain adalah untuk membina pramuka menjadi patriot yang memiliki rasa hormat kepada dan kesanggupan berkorban demi abadinya Sang Merah Putih di bumi Indonesia. Untuk suksesnya tugas itu, maka setiap Pembina Pramuka pertama-tama harus menjadikan dirinya sebagai patriot yang memilki rasa hormat kepada kesanggupan berkorban demi abadinya Sang Merah Putih di bumi Indonesia. Dia adalah contoh hidup bagi para pramuka.
Uraian tentang sejarah dan peraturan pemakaian bendera Merah Putih ini hanya sekedar pegangan singkat bagi para Pembina Pramuka dalam melaksanakan tugasnya. Namun demikian para Pembina Pramuka berkewajiban untuk berusaha mencari sendiri bahan-bahan yang berkaitan dengan soal-soal Merah Putih.

SEJARAH BENDERA MERAH PUTIH
Penggunaan dan arti warna Merah Putih di bumi Indonesia
Dalam sejarah Indonesia terbukti, bahwa Bendera Merah Putih dikibarkan pada tahun 1292 oleh tentara Jayakatwang ketika berperang melawan kekuasaan Kertanegara dari Singosari (1222-1292). Sejarah itu disebut dalam tulisan bahwa Jawa kuno yang memakai tahun 1216 Caka (1254 Masehi), menceritakan tentang perang antara Jayakatwang melawan R. Wijaya.
PrapanCa di dalam buku karangannya Negara Kertagama mencerirakan tentang digunakannya warna Merah Putih dalam upacara hari kebesaran raja pada waktu pemerintahan Hayam Wuruk yang bertahta di kerajaan Majapahit tahun 1350-1389 M.
Menurut Prapanca, gambar-gambar yang dilukiskan pada kereta-kereta raja-raja yang menghadiri hari kebesaran itu bermacam-macam antara lain kereta raja puteri Lasem dihiasi dengan gambar buah meja yang berwarna merah.
Atas dasar uraian itu, bahwa dalam kerajaan Majapahit warna merah dan putih merupakan warna yang dimuliakan.
Dalam suatu kitab tembo alam Minangkabau yang disalin pada tahun 1840 dari kitab yang lebih tua terdapat ambar bendera alam Minangkabau, berwarna Merah Putih Hitam. Bendera ini merupakan pusaka peninggalan jaman kerajaan Melayu-Minangkabau dalam abad ke 14, ketika Maharaja Adityawarman memerintah (1340-1347).
Warna Merah = warna hulubalang (yang menjalankan perintah)
Warna Putih = warna agama (alim ulama)
Warna Hitam = warna adapt Minangkabau (penghulu adat)
Warna merah putih dikenal pula dengan sebutan warna Gula Kelapa. Warna Merah Putih disebut Gula Kepala tidak berarti Merah lambing gula dan Putih lambing buah nyiur yang telah dikupas. Di Kraton Solo terdapat pusaka berbentuk bemdera Merah Putih peninggalan Kyai Ageng Tarub, putra Raden Wijaya, yang menurunkan raja-raja Jawa.
Dalam babat tanah Jawa yang bernama babab Mentawis (Jilid II hal 123) disebutkan bahwa Ketika Sultan Ageng berperang melawan negri Pati. Tentaranya bernaung di bawah bendera Merah Putih Gula Kelapa. Sultan Ageng memerintah tahun 1613-1645.
Juga di bagian lain dari kepulauan Indonesia terdapat bendera yang berwarna Merah Putih, misalnya di Aceh, Palembang, Maluku dan sebagainya meskipun sering dicampuri gambar-gambar lain.
Pada umumnya warna Merah Putih merupakan lambing keberanian, kewiraan sedangkan warna Putih merupakan lambing kesucian.
MERAH PUTIH DALAM ABAD XX
a. Bendera Merah Putih berkibar untuk pertama kali dalam abad XX sebagai lambang kemerdekaan ialah di benua Eropa. Pada tahun 1922 Perhimpunan Indonesia mengibarkan bendera Merah Putih di negeri Belanda dengan kepala banteng ditengah-tengahnya.
Tujuan perhimpunan Indonesia Merdeka semboyan itu juga digunakan untuk nama majalah yang diterbitkan.
Pada tahun 1924 Perhimpunan Indonesia mengeluarkan buku peringatan 1908-1923 untuk memperingati hidup perkumpulan itu selama 15 tahun di Eropa. Kulit buku peringatan itu bergambar bendera Merah Putih kepala banteng.
Dalam tahun 1927 lahirlah di kota Bandung Partai Nasional Indonesia (PNI) yang mempunyai tujuan Indonesia Merdeka. PNI mengibarkan bendera Merah Putih kepala banteng.
Pada tanggal 28 Oktober 1928 berkibarlah untuk pertama kalinya bendera ,erah Putih sebagai bandera kebangsaan yaitu dalam Konggers Indonesia Muda di Jakarta. Sejak itu berkibarlah bendera kebangsaan Merah Putih di seluruh kepulauan Indonesia.
SANG SAKA MERAH PUTIH DI BUMI INDONESIA MERDEKA
Pada tanggal 17 Agustus 1945, Bung Karno dan Bung Hatta bertempat di Pegangsaan Timur 56 (JL.Proklamasi) Jakarta, atas nama bangsa Indonesia. Sesaat kemudian bendera kebangsaan Merah Putih dikibarkan di gedung Pegangsaan Timur 56 Jakarta. Bendera Merah Putih berkibar ntuk pertama kalinya di bumi Indonesia Merdeka.
a. Pada tanggal 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang dibentuk pada tanggal 9 Agustus 1945 mengadakan siding yang pertama dan menetapkan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia yang kemudian dikenal sebagai Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945).
b. Dalam UUD 1945, Bab I, pasal I, ditetapkan bahwa Negara Indonesia ialah Negara kesatuan yang berbentuk Republik. Dalam UUD 1945 pasal 35 ditetapkan pula bahwa bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih. Denagn demikian itu, sejak ditetapkannya UUD 1945 , Sang Merah Putih merupakan bendera kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dengan ditetapkannya UUD 1945 dan bendera kebangsaan Sang Merah Putih, maka serntak seluruh rakyat Indonesia dan pemuda Indonesia, menegakkan, mengibarkan dan mempertahankan Sang Merah Putih di bumi Indonesia. Pertempuran-pertempuran dengan serdadu colonial Belanda yang didukung oleh tentara sekutu berkobar di seluruh Indonesia. Ribuan rakyat dan pemuda Indonesia gugur sebagai pahlawan bangsa mempertahankan kemerdekaan Sang Merah Putih. Karena pengorbanan mereka kini Sang Merah Putih tegak berkibar dibumi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka dan berlandaskan Pancasila.
a. Sang Merah Putih dikibarkan pada Hari Proklamasi tanggal 17 Agustus 45 di gedung Pegangsaan Timur 56 Jakartadisebut Bendera Pusaka. Bendera Pusaka itu selalu dikibarkan di tiang yang tingginya 17 m di depan Istana Merdeka Jakarta pada tiap perayaan peringatan Hari Prokalamasi Kemerdekaan.
 Mulai tahun 1969 Bndera Pusaka itu tidak lagi dapat dikibarkan karena sudah tua. Sebagai gantinya dikibarkan duplikatnya yang dibuat dari sutera alam Indonesia.
  Dalam sejarah perjuangan kemrdekaan Indonesia, Bendera Pusaka tidak pernah jatuh ke tangan musuh, meskipun tentara colonial Belanda menduduki Ibukota Negara Republik Indonesia.

Jumat, 16 September 2016


LATIHAN PRAMUKA

Latian pramuka rutin yang dilaksanakan pada hari jum'at tanggal 16 september 2016 mengambil materi semaphor. Sebelum latihan dimulai terlebih dahulu diadakan upacara pembukaan. Pada amanat upacara pembina menyampaikan pentingnya latihan pramuka untuk generasi muda, untuk membangun manusia yang unggul dan berkualitas baik dari sisi ketrampilan maupun akhlak. Disamping itu disampaikan juga permasalahan seputar remaja, termasuk berbagai kenakalan remaja dan cara mengatasinya. Termasuk bagaimana cara menghindari bahaya Narkoba.
Setelah upacara selesai ade-ade melakukan absensi di ruang kelas, setelah itu baru pembelajaran semaphore dimulai. Ade-ade dibariskan di lapangan dengan rapi kemudian mengikuti peragaan semaphore dari huruf A sampai Z. Setelah semua hafal kemudian ade-ade diberi soal latihan dengan harapan ade-ade semakin paham dan bisa menguasai materi dengan baik.
Setelah semua materi selesai, ade-ade melakukan shplat Asyar secara berjamaah, kemudian berdoa dan kembali kerumah masing-masing.

Kamis, 15 September 2016

SATUAN KARYA (SAKA)

Daftar Satuan Karya Pramuka Tingkat Nasional adalah daftar berisikan nama Saka beserta lambang Saka dan penjelasan singkat yang diselenggarakan secara Nasional. Satuan Karya Pramuka atau disingkat Saka, di tingkat Nasional ini telah diakui dan disahkan oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Saat ini, terdapat 11 Satuan Karya Pramuka tingkat Nasional.

Sebelum tahun 2013, hanya dikenal delapan Satuan Karya Pramuka Tingkat Nasional. Kedelapan Saka tersebut adalah Saka Bahari, Saka Bakti Husada, Saka Bhayangkara, Saka Dirgantara, Saka Kencana, Saka Taruna Bumi, Saka Wanabakti, dan Saka Wira Kartika. Namun Munas Gerakan Pramuka Tahun 2013, kemudian memutuskan tiga buah Saka baru yang diakui sebagai Saka Tingkat Nasional. Tiga saka baru tersebut adalah Saka Kalpataru, Saka Pariwisata, dan Saka Widya Budaya Bakti.

Sebagaimana Keputusan Kwartir Nasional Nomor 170.A Tahun 2008 Tentang Petunjuk Penyelenggaraan Satuan Karya Pramuka, Saka adalah wadah pendidikan dan pembinaan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat, dan menambah pengalaman para pramuka Penegak dan Pramuka Pandega dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta keterampilan.





Berikut ini daftar 11 Saka tingkat Nasional dilengkapi dengan penjelasan singkat dan lambang masing-masing.

1. Saka Bahari


Lambang Saka Bahari

Saka Bahari adalah Saka yang memberikan keterampilan praktis di bidang kebaharian atau kelautan. Pembinaan Saka bahari dilaksanakan bekerja sama dengan TNI AL, Profesional di bidang Olahraga Air, dan Kementerian Kelautan. Saka Bahari memiliki 4 krida, yaitu :
Krida Sumberdaya Bahari
Krida Jasa Bahari
Krida Wisata Bahari
Krida Reksa Bahari
Lebih lanjut mengenai Saka Bahari, baca :
Satuan Karya Pramuka (Saka) Bahari
Lambang Saka Bahari dan Arti Kiasannya


2. Saka Bakti Husada


Lambang Saka Bakti Husada

Saka Bakti Husada adalah Satuan Karya Pramuka yang memberikan pengetahuan dan ketrampilan praktis di bidang kesehatan. Pembinaannya bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan. Saka Bakti Husada memiliki 5 (lima) krida, yaitu :
Krida Bina Lingkungan Sehat
Krida Bina Keluarga Sehat
Krida Penanggulangan Penyakit
Krida Bina Gizi
Krida Bina Obat
3. Saka Bhayangkara


Lambang Saka Bhayangkara

Saka Bhayangkara adalah Saka yang memberikan pengetahuan dan ketrampilan khusus di bidang ketertiban masyarakat (kamtibmas). Pembinaannya dilaksanakan bekerja sama dengan Kepolisian Republik Indonesia. Saka Bhayangkara memiliki 4 krida, yaitu:
Krida Ketertiban Masyarakat
Krida Lalu Lintas
Krida Pencegahan dan Penaggulangan Bencana
Krida Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara (TPKP)
Lebih lanjut mengenai Saka Bhayangkara, baca :
Satuan Karya Pramuka Bhayangkara
Bentuk dan Arti Lambang Saka Bhayangkara

4. Saka Dirgantara


Lambang Saka Dirgantara

Saka Dirgantara adalah Satuan Karya Pramuka yang memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis di bidang kedirgantaraan. Saka Dirgantara diselenggarakan bekerja sama dengan TNI AU, pihak perusahaan penerbangan dan klub aeromodelling. Pelatihan biasanya diadakan di sebuah Pangkalan Udara tertentu. Saka Dirgantara terdiri atas 3 (tiga) krida, yaitu :
Krida Olahraga Dirgantara
Krida Pengetahuan Dirgantara
Krida Jasa Kedirgantaraan
Lebih lanjut mengenai Saka Dirgantara, baca :
Satuan Karya Pramuka (Saka) Dirgantara
Lambang Saka Dirgantara dan Arti Kiasannya

5. Saka Kencana


Lambang Saka Kencana

Saka Kencana adalah Saka yang memberikan pengetahuan dan ketrampilan khusus di bidang Keluarga Berencana (KB), Keluarga Sejahtera dan Pengembangan Kependudukan. Pembinaannya dilaksanakan bekerja sama dengan Badan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Saka Kencana meliputi 4 krida, yaitu:
Krida Bina Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KB dan KR)
Krida Bina Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KS dan PK)
Krida Advokasi dan Komunikasi Informasi Edukasi (Advokasi dan KIE)
Krida Bina Peran Serta Masyarakat (PSM)

6. Saka Taruna Bumi


Lambang Saka Taruna Bumi

Saka Taruna Bumi adalah saka yang memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang pembangunan pertanian. Pembinaannya bekerjasama dengan Kementerian Pertanian, LIPI, dan Lembaga Holtikultura. Saka Tarunabumi memiliki 5 krida, yaitu :

Krida Pertanian dan Tanaman Pangan
Krida Pertanian Tanaman Perkebunan
Krida Perikanan
Krida Peternakan
Krida Pertanian Tanaman Holtikultura
Lebih lanjut baca :
Saka Tarunabumi

7. Saka Wanabakti


Lambang Saka Wanabakti

Saka Wanabakti memberikan pengetahuan dan ketrampilan serta menanamkan rasa tanggung jawab di bidang pelestarian sumberdaya alam, kehutanan dan lingkungan hidup. Saka Wanabakti diselenggarakan bekerja sama dengan bekerjasama dengan Kementerian Kehutanan, Perhutani dan LSM Lingkungan Hidup/Lembaga Profesional terkait. Saka Wanabhakti terdiri atas 4 (empat) krida, yaitu:

Krida Tata Wana
Krida Reksa Wana
Krida Bina Wana
Krida Guna Wana

8. Saka Wira Kartika


Lambang Saka Wira Kartika

Saka Wira Kartika adalah Saka yang memberikan pengetahuan dan ketrampilan khusus di bidang kewilayahan dan bela negara. Pembinaannya dilaksanakan bekerja sama dengan TNI Angkatan Darat. Saka Wira Kartika terdiri atas 5 krida, yaitu:
Krida Survival
Krida Pioner
Krida Mountainering
Krida Navigasi Darat
Krida Bintal Juang.

9. Saka Kalpataru



Lambang Saka Kalpataru

Saka Kalpataru adalah Satuan Karya Pramuka yang memberikan pengetahuan dan ketrampilan khusus di bidang kepedulian lingkungan hidup. Pembinaannya dilaksanakan bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup (sekarang Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup). Saka Kalpataru memiliki 3 krida yaitu :

Krida 3R (Reuse, Reduce, Recycle)
Krida Perubahan Iklim
Krida Konservasi Keanekaragaman Hayati


10. Saka Pariwisata


Lambang Saka Pariwisata

Saka Pariwisata adalah Saka yang memberikan pengetahuan dan ketrampilan khusus di bidang kepariwisataan. Saka Pariwisata memiliki 3 krida yaitu :

Krida Penyuluh Pariwisata
Krida Pemandu Pariwisata
Krida Kuliner

11. Saka Widya Budaya Bakti


Lambang Saka Widya Budaya Bakti

Saka Widya Budaya Bakti memberikan pengetahuan dan ketrampilan khusus di bidang  pendidikan dan  kebudayaan. Saka Widya Budaya Bakti meliputi 7 krida, yaitu:
Krida Pendidikan Masyarakat
Krida Anak  Usia  Dini
Krida Pendidikan  Kecakapan  Hidup
Krida Bina  Sejarah
Krida Bina  Seni  dan  Film
Krida Bina Nilai Budaya
Krida Bina  Cagar  Budaya  dan  Museum


Di samping kesebelas Satuan Karya Pramuka tingkat Nasional tersebut dimungkinkan untuk membentuk saka-Saka tingkat lokal.

PRAMUKA PENGGALANG

Pramuka Penggalang melakukan pawai obor
Penggalang adalah sebuah tingkatan dalam pramuka setelah siaga. Biasanya anggota pramuka tingkat penggalang berusia dari 11-15 tahun.

Tingkatan dalam Penggalang

Berdasarkan pencapaian Syarat-syarat Kecakapan Umum Pramuka Penggalang dapat digolongkan dalam beberapa tingkatan, yaitu:

Penggalang Ramu
Penggalang Rakit
Penggalang Terap
Penggalang Garuda
Tingkatan Penggalang juga memiliki Syarat-syarat Kecakapan Umum (SKU) dan Syarat-syarat Kecakapan Khusus (SKK) yang harus dipenuhi untuk mendapatkan kenaikan tingkat atau Tanda Kecakapan Umum (TKU) dan pendapatkan Tanda Kecapakan Khusus (TKK)


Sistem Berkelompok

Setiap anggota Pramuka Penggalang dikelompokkan dalam satuan-satuan kecil yang disebut regu. Setiap regu terdiri atas 8 orang Penggalang. Regu dipimpin oleh seorang Pimpinan Regu (PINRU) yang bertanggung jawab penuh atas regunya tersebut. Regu dalam penggalang mempunyai nama-nama untuk mengidentifikasi regu tersebut. Nama Regu Putra diambil dari nama hewan, misalnya harimau, kobra, elang, kalajengking, dan sebagainya. Sedangkan nama regu putri diambil dari nama tumbuhan, semisal anggrek, anyelir, mawar, melati.

Setiap empat regu dihimpun dalam sebuah Pasukan yang dipimpin oleh seorang Pemimpin Regu Utama (Pratama). Pratama adalah pimpinan dari seluruh regu.

Satuan Terpisah

Pelaksanaan kegiatan kepramukaan dilaksanakan dengan Sistem Terpisah untuk satuan putra dan satuan putri. Dimana Pramuka Penggalang putra dikelompokkan dengan Pramuka Penggalang Putra lainnya dan dipisahkan dari satuan Pramuka Penggalang putri. Satuan ini dibina oleh Pembina dan Pembantu Pembina putra juga. Demikian sebaliknya untuk satuan Penggalang Putri.

Kode Kehormatan

Kode kehormatan untuk Pramuka penggalang terdiri atas Janji (Satya) Penggalang yaitu Trisatya. Janji Pramuka Penggalang (Trisatya) berbeda dengan Siaga dan Penegak/Pandega. Dan Kode Moral (Dharma) Penggalang yang disebut Dasa Dharma.

Dasa Dharma Pramuka

Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Cinta alam dan kasih sayang kepada manusia
Patriot yang sopan dan ksatria
Patuh dan suka bermusyawarah
Rela menolong dan tabah
Rajin, trampil dan gembira
Hemat cermat dan bersahaja
Disiplin, berani dan setia
Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan
Kegiatan Pramuka Penggalang
Kegiatan dalam tingkatan penggalang antara lain:

Jambore: adalah pertemuan pramuka penggalang dalam bentuk perkemahan besar, dan diadakan bertingkat; Jambore Nasional (Jamnas), Jambore Daerah (Jamda), Jambore Cabang, Jambore Ranting Lomba Tingkat, adalah pertemuan regu-regu Pramuka Penggalang dalam bentuk lomba kegiatan kepramukaan. Lomba tingkat dilaksanakan secara berjenjang dimulai dari tingkat gugusdepan (LT-I), ranting (LT-II), cabang (LT-III), daerah (LT-IV), nasional (LT-V). Gladian Pimpinan Regu (Dianpinru), adalah pertemuan Pramuka Penggalang bagi Pemimpin Regu Utama (Pratama), Pemimpin Regu (Pinru) dan Wakil Pemimpin Regu (Wapinru) Penggalang, yang bertujuan memberikan pengetahuan dan pengalaman di bidang manajerial dan kepemimpinan. Dianpinru diselenggarakan oleh gugusdepan, kwartir ranting atau kwartir cabang. Kwartir Daerah dan Kwartir Nasional dapat menyelenggarakan Dianpinru apabila dipandang perlu. Penjelajahan (Wide Game), adalah pertemuan Pramuka Penggalang dalam bentuk mencari jejak (orienteenering) dengan menggunakan tanda-tanda jejak, membuat peta, mencatat berbagai situasi dan dibagi dalam pos-pos. Setiap pos berisi kegiatan keterampilan kepramukaan seperti morse/semaphore, sandi, tali temali dan sejenisnya.Dalam membuat peta, pramuka penggalang memiliki teknik tersendiri seperti peta pita dan peta lapangan. Peta pita dibuat oleh dua atau tiga orang yang biasanya meaancatat posisi atau titik dari kompas bidik, kemudian orang yang lain akan mencatat kondisi sekitar dalam sebuah meja jalan. Meja lanan sendiri berbentuk papan seukuran kertas folio yang kemudian ditempel kertas yang digulung panjang. Latihan Bersama, adalah pertemuan Pramuka Penggalang dari dua atau lebih gugusdepan yang berada dalam datu kwartir ranting atau kwartir cabang mapun kwartir daerah dengan tujuan untuk saling tukar menukar pengalaman. Latihan gabungan ini dapat dilaksanakan dalam bentuk lomba, seperti baris-berbaris, PPPK, senam pramuka dan sejenisnya. Perkemahan, adalah pertemuan Pramuka Penggalang yang dilaksanakan secara reguler, untuk mengevaluasi hasil latihan di gugusdepan. Perkemahan diselenggarakan dalam bentuk Persami (Perkemahan Sabtu Minggu), Perjusami (Perkemahan Jumat Sabtu Minggu), perkemahan liburan dan sejenisnya.

Minggu, 11 September 2016

FITNAH AKHIR ZAMAN



Sungguh mengerikan sekali hidup pada era modern kali ini, dimana banyak sekali fitnah bermunculan, yang benar disalahkan, yang salah dikemas menjadi sebuah kebenaran, yang jujur dianggap pendusta, yang suka berbohong dipuja-puja. Apakah ini merupakan pertanda sudah dekatnya hari akhir?.

Untuk itu mari kita pahami bersama apa sebenarnya fitnah itu dan bagaimana agar kita bisa terhindar dari keburukan fitnah.

Namimah atau memfitnah adalah perbuatan yang menceritakan tingkah laku seseorang kepada orang lain (dengan cerita yang tidak jujur) bertujuan agar terjadi perpecahan.

Namimah artinya mengadu domba, yaitu kegiatan mengadu dua orang atau kelompok supaya bermusuhan dan saling membenci.

Pengerian menfitnah, yang berkembang dimasyarakat adalah adu domba, yaitu seseorang menceritakan kelakuan orang lain dengan cerita yang palsu atau yang dibuat-buat dengan tujuan menghancurkan dan menjatuhkan atau merendahkan nama baik seseorang atau golongan. Oleh sebab itu, fitnah di katakan lebih kejam dari pada pembunuhan, mengapa demikian? Jika pembunuhan hanya merusak jasmani seseorang, maka fitnah merusak mental, menyulut permusuhan, dan sering berakhir dengan perkelahian atau peperangan yang banyak menelan korban jiwa.

🌷Bahaya fitnah sebagai berikut:

🎋 Fitnah dapat berakibat pembunuhan
Artinya :
           “Dan fitnah itu lebih besar bahaya dari pembunuhan”. (QS. Al- Baqarah:191)

🎋Timbulnya kekacauan dalam masyarakat

🎋Timbulnya permusuhan antar sesama saudara

Allah swt. melukiskan bahaya menfitnah itu melebihi bahayanya pembunuhan, karena orang atau golongan yang difitnah akan terbunuh kariernya dan nama baiknya.

Rasulullah saw, memberikan peringatan dengan sabdanya:
Artinya:“maukah ku kabarkan kepadamu sekalian, akan orang-orang yang paling jahat di antara kamu? Mereka menjawab: mau…! “bersabda Rasulullah SAW: itulah orang yang membawa-bawa fitnah, merusak hubungan orang yang sedang berkasih-kasihan dan mencari aib-aib orang yang tidak bersalah” (HR.Muslim).

🌹 Cara menghindari fitnah;

Adapun cara menghindari sifat namimah atau fitnah dari orang lain adalah dengan melakukan tabayyun atau konfirmasi tentang kebenaran berita, jangan terlalu cepat menjastis / memfonis seseorang sebelum mengetahui bukti kebenaranya. Apabila terjadi perbedaan pendapat dalam sebuah permasalahan, maka kembalikan lagi kepada Allah swt., hindari saling menghujat, menjelek-jelekan orang lain yang disertai amarah dan dendam.

🌿 Hikmah menghindari fitnah adalah sebagai berikut:

🌹 Kedamaian dan ketretraman akan tercipta

🌹Persaudaraan akan terpelihara dengan baik

🌹Persatuan dan kesatuan umat akan terwujud

🌷Mudah-mudahan kita semua dijauhkan dari segala fitnah. amin.🌷

HIKMAH IDUL ADHA 1437 H


Hari senin yang akan datang seluruh umat Islam dari seluruh penjuru dunia akan merayakan Idul Adha10 dzuhijah tahun 1437 H., bertepatan pada tanggal 12 September 2016 Masehi . Kalau melihat sejarah, perist
iwa Idul Adha ini berkaitan erat dengan perjalanan Hidup Nabiyullah Ibrahim As. Di awali dari sebuah mimpi yang berasal dari Allah swt, untuk menyembelih putranya Nabi Ismail AS. Sesuai dengan dengan firman Allah swt :
Artinya : “ Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku Sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku Termasuk orang-orang yang sabar". (QS. As- Shaffat : 102)

Perintah itupun dijalankan oleh Nabiyullah Ibrahim dan Nabi Ismail as. Dibawalah Nabi Ismail ke sebuah tempat, Nabi Ismail kemudian di ikat, dan Nabi Ibrahim sudah siap menghunuskan pisaunya yang tajam. Di saat Nabi Ibrahim Mau menyembelih Nabi Ismail as, kemudian Allah memerintahkan kepada Malaikat Jibril as untuk menggantinya dengan sekor domba besar. Allah swt berfirman :
Artinya : “ Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar”. (QS. As- Shaffat : 102)
Allahu akbar 3x..
Sesudah nyata kesabaran dan ketaatan Ibrahim dan Ismail a.s. Maka Allah melarang menyembelih Ismail dan untuk meneruskan korban, Allah menggantinya dengan seekor sembelihan (kambing). Peristiwa ini menjadi dasar disyariatkannya Qurban yang dilakukan pada hari raya haji.

Perintah untuk berkorban juga ditegaskan dalam firman Allah swt.
Artinya : “ Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu Dialah yang terputus.” (Al- Kautsar : 1-3)
Dari peristiwa tersebut ada beberapa hikmah yang bisa kita ambil :

🌿 Marilah kita belajar dari pengorbanan Nabi Ibrahim as, yang hedak menyembelih Putra tercintanya (Nabi Ismail as) . Putra yang telah dinanti-nanti selama bertahun-tahun harus dikorbankan., sebagai seorang ayah pasti merasa berat dan tidak tega untuk melakukanya. Tapi karena itu adalah perintah Allah, maka hal itupun dilaksanakan oleh Mereka dengan penuh keimanan. Ini menunjukan bahwa kecintaan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail as kepada Allah swt, tidak terkalahkan oleh apapun.
Untuk mencapai derajat yang mulia memang membutuhkan sebuah pengorbanan, demikian juga dengan dengan kita, apabila ingin menjadi manusia yang mulia maka harus berusaha dengan sepenuh hati dan pikiran untuk senantiasa berusaha meningkatkan kualitas iman dan takwa terhadap Allah swt. Demikian juga dengan seorang pelajar tentu harus belajar dengan sungguh-sungguh, mengeluarkan segala daya dan upaya untuk mencapai kesuksesan di masa yang akan datang.

🌿 Hendaknya mencontoh kesalehan Nabi Ismail As, yang begitu patuh terhadap perintah Allah swt, begitu pula Ia juga sangat patuh terhadap orang tuanya ( Nabi Ibrahim as) Ini adalah cerminan anak yang birul walidain (anak yang berbakti terhadap orang tua). Walaupun harus mengorbankan nyawa sekalipun , ia rela melakukanya untuk menunjukan kepatuhan dan ketundukanya terhadap Allah swt, dan orang tuanya. Rasulullah saw pernah bersabda :
 عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ رِضَى الرَّبِّ فِي رِضَى الْوَالِدِ وَسَخَطُ الرَّبِّ فِي سَخَطِ الْوَالِدِ    
“ Dari Nabi saw., bersabda : "Ridlo Allah terdapat pada ridlonya orang tua dan murkanya Allah terdapat pada murkanya orang tua. “
Untuk itu jangan sekali-kali kita menyakiti kedua orang tua kita, marilah kita hormati orang tua kita, kita muliakan keduanya, serta mari kita sayangi mereka sebagaimana mereka menyayangi kita ketika kecil, dan jangan lupa untuk selalu mendoakan mereka “ robbighfirli wali walidayya warhamhuma kama robbayani soghiro”

🌿 Mengingatkan kita agar senantiasa Mengagungkan kebesaran Allah swt, dengan mengumandangkan takbir, tahmid dan tahlil, Allahu akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, laailaha Illallahu Allahu Akbar, Allahu Akbar walillahilhamdu.

Pada saat ini saudara kita umat islam dari seluruh penjuru dunia sedang berkumpul di Makatul Mukaromah untuk menjalankan rukun Islam ke 5 yaitu menunaikan ibadah haji memenuhi panggilan Allah swt, mudah-mudahan mereka semua menjadi haji yang mabrur dan seluruh ibadahnya diterima oleh Allah swt. Dan Mudah-mudahan kita semua yang berada di majlis ini juga bisa menjalankan ibadah Haji di Baitullah.

لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ لَا شَرِيكَ لَكَ لَبَّيْكَ إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لَا شَرِيكَ لَكَ

🌿 Berbagi dengan sesama
Ibadah kurban merupakan suatu bentuk penanaman kepedulian terhadap sesame manusia. Daging kurban hasil penyembelihan nantinya akan di bagikan kepada orang-orang yang membutuhkan, hal ini tentu sangat membantu mereka dalam rangka pemenuhan kebutuhan fisik, karena daging kurban mengandung protein hewani yang sangat baik untuk tubuh. Lebih dari itu pembagian daging qurban merupakan bagian dari bentuk kasih saying antar sesame umat Islam, yang diharapkan bisa meningkatkan tali persaudaraan serta meningkatkan keimanan kepada Allah swt.

🌿 Jenis sembelihan yang berupa bahimah (binatang ternak), pada hakikatnya mengandung arti bahwa dengan matinya hayawan ternak, maka diharapkan kita bisa membuang kecongkaan dan kesombongan yang ada pada diri kita, hawa nafsu dan sifat-sifat hayawaniyah harus dikendalikan, jangan dibiarkan tumbuh subur dalam hati kita.

Demikianlah beberapa hal yang bisa kita ambil hikmah dari pelaksanaan perayaah Idul Adha, mudah-mudahan bisa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita terhadap Allah swt. Semoga bangsa kita bisa menjadi bangsa yang baldatun tayyibatun warabbun ghoffur, generasi mudanya menjadi generasi muda yang berkualitas, solih dan solikhah, jauh dari segala bentuk kemungkaran dan kemaksiatan. Sebagaimana doa Nabi Ibrahim As.
Artinya : “ dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, Jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala”. (QS. Ibrohim : 35)
🌷 semoga bermanfaat, amin🌷

Minggu, 04 September 2016

PENGEMIS TUA YANG BERHATI MULIA


Wajahnya telah keriput, giginya sudah tidak ada, hidupnya sebatang kara, tinggal di sebuah gubug tua ditepian kota. Pemukiman kumuh yang penuh dengan sampah, kotoran, barang-barang bekas sudah menjadi tempat tinggalnya sehari-hari. Mbah Darjo adalah sapaan akrabnya, di usia yang sudah senja Ia harus berjuang membanting tulang untuk memenuhi kebutuhan demi menyambung hidup.
Apapun telah dilakukan, mulai dari kuli panggul, pemulung, pemecah batu, mengais becak, berjualan ES keliling, serta berbagai pekerjaan serabutan lainya. Bermodalkan ketrampilan sederhana ternyata tidak mampu merubah nasib hingga usianya semakin renta.
Kini mbah Darjo sudah tidak mampu bekerja lagi, tenaganya sudah lemah, pendengaranya sudah tidak jelas, matanya pun sudah berkaca-kaca sehingga pandanganya sudah mulai kabur. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya terpaksa Ia harus mengemis, mengharap ada orang yang mau berbelas kasih memberikan bantuan.
Suatu ketika Mbah Darjo mendapatkan hasil yang cukup banyak, ada orang yang memberikan bantuan lebih dari biasanya. Mbah Darjo pun tersenyum seraya bersyukur atas nikmat yang diperolehnya hari itu. Tak lupa Ia selalu mendoakan bagi siapa saja yang memberikan uluran tangan kepadanya.
Mbah Darjopun menyisihkan sebagian hasil yang diperoleh untuk bekal masa tuanya nanti.
Pada saat yang bersamaan mbah Darjo melihat ada anak kecil yang menangis tersedu-sedu, wajahnya pucat seperti belum menyentuh makan seharian. Dengan tertatih mbah Darjopun mendekati anak itu sambil menyapa, "kenapa nak, ko kamu menangis?" sapa mbah Darjo dengan halus. Anak itupun menjawab, " Ibu saya sakit mbah, Bapak tidak punya uang untuk membeli obat, saya juga belum makan seharian, saya tidak tahan dirumah melihat Ibu menangis makanya saya kesini".
Mbah Darjopun mengelus dada, Ia merasa kasihan kepada anak itu, lalu dengan ketulusan hati Mbah Darjo memberikan uang hasil jerih payahnya yang telah ia kumpulkan untuk anak itu, Ia tidak mempedulikan lagi dirinya, karena Ia merasa masih ada yang lebih membutuhkan. "Nak, ini Mbah Ada sedikit uang silahkan dipake untuk berobat ibumu ya, mudah-mudahan ibumu cepat sembuh". Anak itupun merasa sangat senang dan langsung pulang kerumah. Sesampainya dirumah anak itupun menceritakan semua kejadian yang telah dialaminya
, Ibunyapun merasa terharu dan menangis menitikan air mata. Ternyata ada seorang Kakek yang berhati mulia yang telah rela menolongnya.
Setelah sembuh dari sakitnya ibu si Anak itupun mulai beraktifitas seperti biasa, usaha demi usaha mereka lakukan untuk meningkatkan taraf hidupnya. Sampai akhirnya keluarga itu menjadi sukses dengan penghasilan yang mencukupi.
Setelah menjadi orang kaya Ibu itupun ingat sama Mbah Darjo yang telah menolongnya. Akhirnya Kakek itu segera dijemput dan diminta tinggal bersama keluarga mereka. Sejak saat itu Mbah Darjopun berhenti mengemis, dan menghabiskan masa tuanya dengan bahagia. Selesai. ( cerpen, nama dan cerita semata - mata hanya fiktih belaka , bukan diambil dari kisah nyata, mudah-mudahan menyentuh jiwa). 4/9_2016

Sabtu, 03 September 2016

SAABAT SEJATI

I
Masa terus berjalan bagai putaran roda kehidupan yang setiap saat bergerak, menorehkan banyak pengalaman dan kenangan yang setiap saat menemani perjalanan hidup manusia. Disatu sisi ada pengalaman yang manis, disisi lain ada pengalaman yang buruk yang terkadang membuat sesak di dada. Semua itu adalah karunia yang harus kita nikmati.
Dalam setiap perjalanan ada seseorang yang selalu setia menemani, baik dikala suka maupun dikala duka. Ia selalu tersenyum de
ngan tulus, rela mengulurkan tangan ketika kita membutuhkan bantuan, tempat bercerita, berbagi argumen, solusi, bahkan sampai rela berbagi kesedihan.
Sosok itu kadang tidak selalu bersama kita, tapi selalu ada dalam relung sanubari. Tanpanya hidup terasa sepi, sunyi dan kurang bermakna, karna kehadiranya mampu membangkitkan semangat dalam beraktifitas menjalani roda kehidupan yang penuh dengan berbagai dinamika permasalahan. Kehadiranya mampu menjadi penyejuk dikala hati kita gundah, kedatanganya membawa solusi dari permasalahan-permasalahan yang sedang kita hadapi.
Tawa canda yang nampak biasa mampu memberikan gairah dan menumbuhlan tekad yang besar untuk maju ke depan. Sindiran dan kritikanya mampu memperbaiki sikap dan keadaan yang selama ini kita tidak menyadarinya. Nasihat yang bijak selalu terngiang dalam telinga dan mampu menjadi peredam dikala kita melakukan perbuatan yang tidak baik.
Engkau adalah sahabat sejati, yang selalu tersenyum dengan ketulusan hati, tak pernah marah, tak pernah menghianati, tak pernah dendam walau tersakiti. Jiwamu mulia bagaikan emas permata, semangatmu kuat bagaikan baja. Di sana, di sini dan dimana saja engkau berada selalu menjadi sebuah pelita yang menerangi disaat gelap gulita.
Tak jarang ada sosok seperti engkau disetiap perjalanan hidup seseorang, karena kedatanganmu terkadang tidak terduga, engkau ada namun kadang tak terlihat, engkau selalu menemani namun kadang tak disadari.
Sungguh mulia hatimu, sungguh terpuji akhlakmu, berbagi tanpa mengharap balas, menolong dengan penuh ikhlas, bersama walau kadang berbeda, terluka namun tetap tertawa.
Berbahagialah engkau yang punya sahabat sejati, jangan engkau sia-sia, karena kepergianya akan membuat engkau tak berdaya..
Terimakasih kawan, terimakasih sahabat, dirimu akan selalu terukir disetiap waktu..