Berlebih-lebihan
adalah melakukan sesuatu di luar batas ukuran yang menimbulkan kemudharatan
baik langsung ataupun tidak kepada manusia dan alam sekitarnya. Pada dasarnya
sikap berlebih-lebihan akibat dari sikap manusia yang tidak bisa mengendalikan
hawa nafsunya. Sekecil apa pun perbuatan manusia berlebih-lebihan akan memberi
dampak negatif bagi manusia dan alam sekitarnya seperti kerusakan moral, harta
benda dan kerusakan alam.
Sikap
berlebih-lebihan sangat dibenci Allah, sebagaimana dalam firmannya:
Artinya: “Dan janganlah kamu
berlebih-lebihan, Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang
berlebih-lebihan”. (QS. Al-An’am:141).
Allah juga menegaskan dalam ayat lain, yakni:
Artinya: “Dan berilah kepada kerabat-kerabat
akan haknya (juga kepada) orang muslim dan orang yang dalam perjalanan, dan
janganlah engkau boros. Sesungguhnya orang-orang yang boros itu adalah saudara
setan, dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya. (QS. Al-Isra’: 26-27).
Ayat di atas
memerintahkan kepada kita agar menjauhi sikap boros karena sesungguhnya
orang-orang yang boros adalah saudaranya setan. Untuk itu hendaknya kita
berhemat dalam membelanjakan barang, mengatur segala sesuatu agar tidak menjadi
berlebih-lebihan, seperti : membeli sesuatu sesuai dengan kebutuhan, berpakaian
secara sederhana, tidak memakai perhiasan yang berlebihan, bergaul di
lingkungan masyarakat dengan baik
dan tidak berlebih-lebihan.
Beberapa hal
yang dapat dilakukan untuk menghindari sikap berlebih-lebihan antara lain
sebagai berikut:
a. Senantisa bersyukur
kepada Allah SWT.
b. Mengatur
anggaran keuangan denga menabung.
c. Senantiasa
berhemat dan membelanjakan harta seperlunya.
d. Melakukan
sesuatu sesuai ukurannya.
Dari pemaparan
di atas sudah barang tentun kita diharapkan untuk bisa bersikap sederhana dan
menjauhi segala bentuk sikap berlebih-lebihan dalam kehidupan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar