Minggu, 11 September 2016

HIKMAH IDUL ADHA 1437 H


Hari senin yang akan datang seluruh umat Islam dari seluruh penjuru dunia akan merayakan Idul Adha10 dzuhijah tahun 1437 H., bertepatan pada tanggal 12 September 2016 Masehi . Kalau melihat sejarah, perist
iwa Idul Adha ini berkaitan erat dengan perjalanan Hidup Nabiyullah Ibrahim As. Di awali dari sebuah mimpi yang berasal dari Allah swt, untuk menyembelih putranya Nabi Ismail AS. Sesuai dengan dengan firman Allah swt :
Artinya : “ Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku Sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku Termasuk orang-orang yang sabar". (QS. As- Shaffat : 102)

Perintah itupun dijalankan oleh Nabiyullah Ibrahim dan Nabi Ismail as. Dibawalah Nabi Ismail ke sebuah tempat, Nabi Ismail kemudian di ikat, dan Nabi Ibrahim sudah siap menghunuskan pisaunya yang tajam. Di saat Nabi Ibrahim Mau menyembelih Nabi Ismail as, kemudian Allah memerintahkan kepada Malaikat Jibril as untuk menggantinya dengan sekor domba besar. Allah swt berfirman :
Artinya : “ Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar”. (QS. As- Shaffat : 102)
Allahu akbar 3x..
Sesudah nyata kesabaran dan ketaatan Ibrahim dan Ismail a.s. Maka Allah melarang menyembelih Ismail dan untuk meneruskan korban, Allah menggantinya dengan seekor sembelihan (kambing). Peristiwa ini menjadi dasar disyariatkannya Qurban yang dilakukan pada hari raya haji.

Perintah untuk berkorban juga ditegaskan dalam firman Allah swt.
Artinya : “ Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu Dialah yang terputus.” (Al- Kautsar : 1-3)
Dari peristiwa tersebut ada beberapa hikmah yang bisa kita ambil :

๐ŸŒฟ Marilah kita belajar dari pengorbanan Nabi Ibrahim as, yang hedak menyembelih Putra tercintanya (Nabi Ismail as) . Putra yang telah dinanti-nanti selama bertahun-tahun harus dikorbankan., sebagai seorang ayah pasti merasa berat dan tidak tega untuk melakukanya. Tapi karena itu adalah perintah Allah, maka hal itupun dilaksanakan oleh Mereka dengan penuh keimanan. Ini menunjukan bahwa kecintaan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail as kepada Allah swt, tidak terkalahkan oleh apapun.
Untuk mencapai derajat yang mulia memang membutuhkan sebuah pengorbanan, demikian juga dengan dengan kita, apabila ingin menjadi manusia yang mulia maka harus berusaha dengan sepenuh hati dan pikiran untuk senantiasa berusaha meningkatkan kualitas iman dan takwa terhadap Allah swt. Demikian juga dengan seorang pelajar tentu harus belajar dengan sungguh-sungguh, mengeluarkan segala daya dan upaya untuk mencapai kesuksesan di masa yang akan datang.

๐ŸŒฟ Hendaknya mencontoh kesalehan Nabi Ismail As, yang begitu patuh terhadap perintah Allah swt, begitu pula Ia juga sangat patuh terhadap orang tuanya ( Nabi Ibrahim as) Ini adalah cerminan anak yang birul walidain (anak yang berbakti terhadap orang tua). Walaupun harus mengorbankan nyawa sekalipun , ia rela melakukanya untuk menunjukan kepatuhan dan ketundukanya terhadap Allah swt, dan orang tuanya. Rasulullah saw pernah bersabda :
 ุนَู†ْ ุงู„ู†َّุจِูŠِّ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ู‚َุงู„َ ุฑِุถَู‰ ุงู„ุฑَّุจِّ ูِูŠ ุฑِุถَู‰ ุงู„ْูˆَุงู„ِุฏِ ูˆَุณَุฎَุทُ ุงู„ุฑَّุจِّ ูِูŠ ุณَุฎَุทِ ุงู„ْูˆَุงู„ِุฏِ    
“ Dari Nabi saw., bersabda : "Ridlo Allah terdapat pada ridlonya orang tua dan murkanya Allah terdapat pada murkanya orang tua. “
Untuk itu jangan sekali-kali kita menyakiti kedua orang tua kita, marilah kita hormati orang tua kita, kita muliakan keduanya, serta mari kita sayangi mereka sebagaimana mereka menyayangi kita ketika kecil, dan jangan lupa untuk selalu mendoakan mereka “ robbighfirli wali walidayya warhamhuma kama robbayani soghiro”

๐ŸŒฟ Mengingatkan kita agar senantiasa Mengagungkan kebesaran Allah swt, dengan mengumandangkan takbir, tahmid dan tahlil, Allahu akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, laailaha Illallahu Allahu Akbar, Allahu Akbar walillahilhamdu.

Pada saat ini saudara kita umat islam dari seluruh penjuru dunia sedang berkumpul di Makatul Mukaromah untuk menjalankan rukun Islam ke 5 yaitu menunaikan ibadah haji memenuhi panggilan Allah swt, mudah-mudahan mereka semua menjadi haji yang mabrur dan seluruh ibadahnya diterima oleh Allah swt. Dan Mudah-mudahan kita semua yang berada di majlis ini juga bisa menjalankan ibadah Haji di Baitullah.

ู„َุจَّูŠْูƒَ ุงู„ู„َّู‡ُู…َّ ู„َุจَّูŠْูƒَ ู„َุง ุดَุฑِูŠูƒَ ู„َูƒَ ู„َุจَّูŠْูƒَ ุฅِู†َّ ุงู„ْุญَู…ْุฏَ ูˆَุงู„ู†ِّุนْู…َุฉَ ู„َูƒَ ูˆَุงู„ْู…ُู„ْูƒَ ู„َุง ุดَุฑِูŠูƒَ ู„َูƒَ

๐ŸŒฟ Berbagi dengan sesama
Ibadah kurban merupakan suatu bentuk penanaman kepedulian terhadap sesame manusia. Daging kurban hasil penyembelihan nantinya akan di bagikan kepada orang-orang yang membutuhkan, hal ini tentu sangat membantu mereka dalam rangka pemenuhan kebutuhan fisik, karena daging kurban mengandung protein hewani yang sangat baik untuk tubuh. Lebih dari itu pembagian daging qurban merupakan bagian dari bentuk kasih saying antar sesame umat Islam, yang diharapkan bisa meningkatkan tali persaudaraan serta meningkatkan keimanan kepada Allah swt.

๐ŸŒฟ Jenis sembelihan yang berupa bahimah (binatang ternak), pada hakikatnya mengandung arti bahwa dengan matinya hayawan ternak, maka diharapkan kita bisa membuang kecongkaan dan kesombongan yang ada pada diri kita, hawa nafsu dan sifat-sifat hayawaniyah harus dikendalikan, jangan dibiarkan tumbuh subur dalam hati kita.

Demikianlah beberapa hal yang bisa kita ambil hikmah dari pelaksanaan perayaah Idul Adha, mudah-mudahan bisa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita terhadap Allah swt. Semoga bangsa kita bisa menjadi bangsa yang baldatun tayyibatun warabbun ghoffur, generasi mudanya menjadi generasi muda yang berkualitas, solih dan solikhah, jauh dari segala bentuk kemungkaran dan kemaksiatan. Sebagaimana doa Nabi Ibrahim As.
Artinya : “ dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, Jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala”. (QS. Ibrohim : 35)
๐ŸŒท semoga bermanfaat, amin๐ŸŒท

Tidak ada komentar:

Posting Komentar